Sekedar LPIK

My photo
Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) Bandung

Tuesday, March 30, 2010

Cinta


Agama yang Cinta Lingkungan
Oleh PEDI AHMAD HAMBALI

Sering kita lihat dalam berita bahwa sudah banyak terjadi bencana alam. Bencana ini hampir sebagian besar diakibatkan oleh perbuatan manusia, karena manusia mengeksploitasi alam secara besar-besaran tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya.

Selain itu sebagian manusia juga hanya melihat alam sebagai objek atau benda yang diteliti saja sehingga mengakibatkan alam hanya jadi benda mati dan berada di luar manusia.

Pandangan modern seperti di atas sampai saat ini masih tetap ada dalam kehidupan kita, yaitu terjadi dikotomi antara manusia dengan alam. Dimana manusia menjadi subjek dan alam menjadi objek. Pandangan ini masih sangat tertanam dalam sebagian besar manusia saat ini karena doktrin yang diberikan di sekolah seperti yang disebutkan diatas masih terus diajarkan sejak sekolah dasar (SD) bahkan sampai perguruan tinggi. Dari pandangan tersebut lahirlah sains dan teknologi yang tidak menpedulikan alam sekitar. Bahkan lebih parah lagi dari perkembangan sains dan teknologi dapat kita lihat dalam sejarah bahwa ribuan orang meninggal ketika Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh tentara sekutu.

Bukan maksud membenci sains dan teknologi, tapi dalam hal ini bagaimana kita menanamkan paradigma bahwa dalam tradisi seperti itu akan menghasilkan dampak yang tidak baik karena manusia hanya melihat alam sebagai sesuatu yang ada di luar dirinya (dalam pemikiran). Oleh sebab itu harus ditanamkan paradigma bahwa alam adalah bagian dari manusia itu sendiri, dimana manusia harus mencintai alam karena kehidupan manusia tidak terlepas dari alam sekitarnya. Sains dan teknologi sangat diperlukan, tapi dalam hal ini sains dan teknologi digunakan untuk kepentingan manusia tanpa harus merusak alam. Seperti diungkapkan oleh Muhammad Iqbal seorang filosof muslim yang ketika itu menyadari bahwa dampak negative perkembangan ilmu dan teknologi, beliau menulis “kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spiritual atas alam raya, emansipasi spiritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar spiritual”. Apa yang diungkapkan itu adalah sebagian dari ajaran al-Qur’an menyangkut kehidupan manusia di alam raya ini (Quraish Shihab, 1995).

Banyak terjadi bencana sekarang ini seperti banjir longsor dan yang paling hangat di bicarakan seperti pemanasan global pada dasarnya adalah ekses dari perbuatan manusia. Kalau kita lihat ini semua karena manusia memperlakukan alam semaunya dia, seperti menebang pohon dan menggunduli hutan, ini otomatis akan menyebabkan terjadinya bencana karena hutan dan pohon adalah sumber pengubah karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Ketika hutan dan pohon berkurang maka kadar CO2 akan meningkat dan akan menyebabkan rusaknya lapisan ozon, setelah itu akan menyebabkan pemanasan global.

Al-Quran sejak 14 abad yang lalu sudah memperingatkan kita akan semua itu, yaitu dengan turunnya surat ar-Rum ayat 41yang artinya “telah banyak kerusakan di darat dan di laut diakibatkan oleh tangan manusia”, dari ayat tersebut sudah jelas terlihat bahwa kita harus hati-hati dalam bertindak karena akan merusak alam. Dalam ajaran Islam juga ada suatu doktrin yang ditanamkan yaitu kita harus baik terhadap alam ini, karena alam adalah sebuah bukti dari adanya Tuhan. Dan alam tersebut merupakan titipan Tuhan yang harus dirawat, dijaga dan dimanfaatkan manusia sebaik mungkin karena manusia adalah khalifah di muka bumi ini. Dengan merawat, menjaga dan memanfaatkan alam dengan baik secara tidak langsug kita sudah beribadah kepada Allah.

Dari pemahaman agama diatas kita secara tidak langsung diperingatkan bahwa manusia harus baik terhadap alam ini, karena jika tidak alam yang merupakan bukti dari adanya Tuhan akan memberikan sesuatu yang tidak manusia harapkan, seperti banjir, tsunami, longsor dll. Bahkan dengan penemuan-penemuan seperti Masharu Emoto dengan mengatakan bahwa air itu hidup dan dapat merespon apa yang kita sampaikan, itu secara tidak langsung menuntut kita untuk baik terhadap alam ini karena sebagian besar planet yang kita huni ini bahan dasarnya adalah air. Selain itu pula sekarang sudah mulai di dengungkan teori butterfly effect yang menyatakan bahwa suatu tindakan kecil di bumi ini akan mempengaruhi alam begitu besar.

Berangkat dari pemahaman agama dan penemuan diatas, sudah selayaknya kita bersahabat dengan alam ini dan mampu mengambil hikmah dari semua bencana yang melanda negri ini.

No comments: