Sajak Pradewi Tri Chatami
masih belajar
aku menjumpaimu bagai sisa igau panjang
dari mimpi yang lengang.
Kau datang dengan kegelapan,
sisa cahaya berkilat dari pedang berkarat,
Ksatria terluka atau
penjahat yang nyaris tamat riwayat.
Semua ku abai-tanggap,
aku mesti sigap menerima sergapmu
aromamu serupa maut,
kuhirup dalam,
sebelum akhirnya sadar,
wajahmu lembayung mawar
dan tawamu adalah
lagu musim semi
kau bukan mati
yang tengah kunanti
No comments:
Post a Comment