Sajak Ahmad Sahidin
wasiat
istriku…
jarum jam tak henti-henti kabarkan batas
kehidupan tak lain jalan Ilahi
peganglah kuat-kuat imanmu
karena aku tak pernah bisa perkirakan
kapan dan dimana aku lengah
lalai dari kewajibanku
padamu
juga pada Ilahi
karena setiap detak jantung dan denyut nadi
adalah ayat tak tersirat
yang harus dibaca
ditafsir
diresapi
istriku…
kutahu aku akan tiada
mungkin hanya nama yang kau ingat
–karena telah berlalu orang-orang yang kucinta
bahkan para utusan Tuhan
tengoklah jejak-jejak orangtua dan para guru
di sana ada ayat bahwa hidup dan mati
bukan punyaku
bukan punyamu
kutahu matamu basah kala ajal tiba
jelajahi relung-relung tak berwaktu
istriku…
ingatlah nafas hanya tanda
hidup sebatas singgah
istriku…
usaplah airmatamu
karena tiada musibah yang paling berat dibandingkan dengan musibah Al-Musthofa
Nabi Muhammad Wa Ahlulbaytihi
Allohumma Sholli Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
istriku…
ingatkanlah
bila suatu hari aku lengah dan lalai
bila suatu hari aku tak amanah
bila suatu hari aku tak sadari dosa-dosaku
istriku…
gumamkanlah bacaan keramat tadi
setiap waktu
saat kau merasakan betapa beratnya menjalani hidup
semuanya harus dijalani
semata-mata karena Allah
istriku…
berdoa dan yakinlah
ini jalan terbaik menuju-Nya
2007
No comments:
Post a Comment