Sekedar LPIK

My photo
Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) Bandung

Monday, February 16, 2009

Watt

SEKILAS TENTANG WILLIAM MONTGOMERY WATT
Oleh FIRMAN MAHARDIKA

Dua tahun sudah W. Montgomery Watt meninggalkan kita, Islamolog asal Skotlandia.ada semacam kesedihan yang amat besar bagi kita semua, dunia kesarjanaan barat umumnya dan dunia islam khususnya amat kehilangan pemikir dan sejarawan ternama ini.

Bagi mahasiswa dan sarjana bidang studi ilmu agama agama besar, nama beliau bukanlah nama yang asing.Profesor Watt mewakafkan hidupnya di Edinburgh University, Inggris.Dia masternya ilmu ilmu keagamaan islam khususnya, karena wawasannya yang luas, institusi mempercayainya sebagai Kepala Departemen Bahasa arab Dan studi Islam
Banyak sekali karya karya watt yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia diantaranya; pengantar studi Al Quran, Muhammad Nabi dan Negarawan, Titik temu islam Kristen, Fundamentalis dan Modernitas Dalam Islam, Studi islam Klasik, Dan islam dan Peradaban Dunia. Dan masih banyak lagi karya Watt lainnya yang saya tahu tapi belum sempat saya baca seperti: Muhammad at Mecca, Muhammad at Medina, Islam and Christianity Today, Islam and the Integration of Society, Free Will and Predestination in Early Islam, Islamic Political Thought: The Basic Concepts, dan Islamic Philosophy and Theology.


Jujur saja, karena kurangnya penguasaan saya dalam bahasa inggrislah yang menyebabkan saya tersendat untuk membacanya.Namun tidak mengurangi semangat dan progresifitas saya dalam melahap karya karya Watt

Watt adalah sedikit dari sarjana Barat yang sering disebut Orientalis, tapi ia sendiri tidak menggunakan label itu, saya sendiri tak begitu sepakat dengan gelar itu, mengingat dari sudut harfiah istilah tersebut sudah mengalami pergeseran makna terutama oleh sebagian muslim yang sentimen terhadap mereka. Orientalis dianggap sebagai kelompok yang memandang islam secara negatif, pandangannya tehadap islam merupakan sebuah sikap menjelek jelekkan, menghina dan mencaci maki Islam. Padahal tak semuanya pemikir orientalis berusaha melakukan tindakan act provocating.Montgomery Watt salah satunya.

Watt juga mendalami bahasa Arab dan giat menggali sumber-sumber dasar Islam untuk meramunya menjadi karya yang kaya fakta dan analisis yang mencerahkan. Watt juga sarjara Barat yang simpatik terhadap kehidupan Nabi Muhamad dan optimistis tentang hubungan Islam dan Kristen. Karena itu, Watt menulis bagaimana Islam mempengaruhi peradaban Eropa.
Watt setuju tantangan zaman modern adalah menjalin hubungan harmonis antara Muslim dan Kristen. Salah satu caranya adalah dengan menggali sejarah perjalanan kedua penganut agama ini dari sumber-sumber aslinya. Pengkajian yang lebih ”obyektif” terhadap keduanya sangat penting, karena kebanyakan tokoh dan penganut kedua agama ini lebih mengedepankan apologi teologis semata-mata.

Watt secara khusus telah menulis adanya persepsi dan mispersepsi dalam hubungan Islam dan Kristen. Dia menawarkan pemikiran dan praktek yang berguna bagi dialog Islam-Kristen. Mengenai fundamentalisme Islam, Watt berpendapat itu merupakan fenomena modern. Sejarah Islam awal juga mengenal pertentangan teologis yang diawali oleh pertentangan politik. Bagi Watt, perbedaan teologis Islam zaman awal, yang berdampak sampai sekarang, pada dasarnya bersifat politis, yaitu perselisihan tentang kepemimpinan.

Secara pribadi saya senang menikmati karya karya para orientalis, karena selain mencerahkan, karya karya mereka juga selalu di perketat dengan sumber sumber yang akurasinya sangat jelas dan dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.selain itu karya para orietalis jauh lebih bermutu dibandingkan para sarjana islam sendiri.memang banyak juga mahakarya sejarah nabi yang ditulis para sarjana muslim seperti, Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husein Haekal, Atau Al Muassanah Fil Hayat Muhammad Karya Abul Hayyan At Tauhidi. Namun diantara mereka hanya karya orintalis sajalah yang memiliki mutu kualitas tinggi dimata saya
Kita tengok saja “Muhammad sang nabi” karya mantan biarawati asal inggris Karen Armstrong, membaca bukunya membuat saya terasa nikmat, inspiratif dan amat menyegarkan.
pernyataannya tak jauh dari Watt yang amat simpatik terhadap islam terutama nabi Muhammad. Saya amat terpana dan terkagum kagum ketika membaca karyanya, kok bisa sih sejarah nabi muhammad ditulis dengan sangat indah oleh kalangan diluar muslim?.selain Armtrong banyak juga tokoh orientalis lainnya yang tak kalah simpatik dari Watt seperti Martin Lings, Maxime Rodinson, Toshihiku Izutsu. Semuanya mengkaji islam dan menulis biografi Nabi dengan penuh nuansa persahabatan. .bahkan diantara mereka ada yang sampai masuk Agama Islam seperti Abdul Malik Germanus dari Hongaria, Vincent Monteil dari Perancis dan Fritjof Schouf dari Austria, mereka adalah para orientalis kelas kakap di zamannya, tentu saja ini membuat geger dunia orientalisme.

Namun dari semua orientalis tersebut saya tetap memiliki ketertarikan yang lebih terhadap sosok Montgomery Watt. Diantara beberapa pandangan Watt yang begitu memikat saya adalah, dia mengakui secara jelas mengenai pandangannya akan realitas yang dihadirkan tuhan oleh Al Quran adalah benar dan berasal dari tuhan, dan karenanya Muhammad adalah seorang nabi yang benar. Ia juga menolak pendapat yang mengatakan bahwa islam tak lebih dari suatu bentuk penyimpangan dari sistem sitem pemikiran monoteistik yang telah mapan sebelumnya, baik kristen atau yahudi.namun disisi lain Watt juga mengungkapkan bahwa Al Quran merupakan Hotch potch, yaitu pencampurbauran unsur unsur perjanjian lama, perjanjian baru dan Sumber Sumber kitab suci lainnya.Mungkin ini sedikit pandangan dari Watt yang Problematis, cukup beralasan apa yang dialami Watt ini, mengingat pengkajiannya dalam islam berangkat dari keyakinan yang berbeda dengan kita, Dia merupakan seorang Kriten Yang sangat Relijius, sehebat apapun seorang orientalis mempelajari islam tentu ekspektasi emosionalnya tak akan sebaik kita.

Watt adalah seorang pengkaji yang serius dan amat teliti dalam melakukan observasinya, kerja kerasnya selama 40 tahun dalam mengenal islam dibuktikannya dalam sikap keterbukaannya yang sangat luar biasa. Syekh ahmad Zaki, pemikir islam timur tengah mengatakan:”bahwa Watt telah mencapai tingkatan tertinggi dalam hal keterbukaan”.

Kini Watt telah tiada, namun kontribusi dan dedikasinya terhadap umat islam tetap bermanfaat besar bagi perkembangan khazanah keilmuan kita, terlalu bodoh menurut saya bersikap skeptis dan apriori apalagi curiga yang berlebihan terhadap ketulusannya.

Selamat jalan Profesor Watt….
Bandung, 18-12-2008

No comments: