Sekedar LPIK

My photo
Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) Bandung

Friday, June 15, 2007

Titik 7

Sajak-Sajak PRADEWI TRI CHATAMI

Anak Kecil Itu | Cinta | Indonesia | Jalang |
Just For My Self | Mendua | Selamat Datang Di Kampus-Kampusan | Wejangan Kartinian | Yang Kumau | Ziarah.



Anak Kecil Itu



Anak kecil itu masih disana
Mengais-ngais sampah,
berharap masih ada sekedar remah
untuk membungkam cacing di perutnya

Anak kecil itu masih disana
bernyanyi lantang
pasang muka yang bikin kasian
tapi ia masih tetap terabaikan

Anak kecil itu masih disana
terlelap dalam mimpi yang tak begitu indah,
di antara riak kehidupan malam yang tak ramah

Anak kecil itu masih disana
di tengah gang kecil di sudut kota
tangan kecilnya megang lem aibon
sesekali ia ketawa,
sesekali ia bengong,
sesekali ia meracau tentang ibu
yang mayat bugilnya ketemu di pinggir kali

Anak kecil itu masih disana
sekarang, dan entah sampai kapan...

Sept 12, 2k3

Cinta


Kubilang: Aku cinta kamu! Cukup??
Kuulang:
Aku cinta kamu.
Seperti cinta perempuan pada sunyi di tepi gemuruh resah
Cinta yang mengaji ayatayat gelisah pada senyap duapertiga malam.
Tak terbaca oleh dua bola mata,
Tak terkata oleh dua garis bibir,
Diam yang setia bercerita…

Aku cinta kamu,
Seperti cinta Hawa pada Adam.
Cinta yang membawa pada kejatuhan
Mengubah Taman Eden menjadi taman bermain
Mengubah sebutir Apel memjadi secawan Anggur
Mabuk, menerawangi setiap batas nalar
Sepenuh sadar…

Aku cinta kamu. Kawan. Kasih.
Dengan iman pejalan ketakpastian
Melewati setiap remang gusar diseling igau gurau
Menertawai nestapa, terbahak pada kegetiran rindu yang tak terjamah ucap…

2006


Indonesia


Berjalan di tengah remang fajar
Semburat jelaga maha kelam
Liat! Ada babi hutan naik Volvo,
dan anjing kudisan naik BMW!
Cecurut-cecurut pesta kembang api,
ngejarah nurani.

Selamat datang di labirin maha legam!
Disini, kita akan berputar di area
kemiskinan, kejahatan, basa-basi,
dan perkosaan kemanusiaan maha dahsyat!

Di tempat ini, jalan sesak
sama rambu seribu jargon!
Disini, mentari enggan terbit,
malah lari terbirit-birit!

May 20,2002


Jalang



Aku adalah perempuan jalang
Begitu kata konstruksi sosial
Perempuan jalang!
Seru moralitas konvensional
Aku memang liar,

Ingin bebas menolak dirantai
Tapi jika karena itu kalian pikir aku binal,
Maka siapa kalian sebut diri kalian
Saat kalian melacurkan apa saja
Demi belenggu yang kalian sebut
Tatanan norma

Siapa kalian panggil satu sama lain
Saat identitas yang kalian punya
Hanya merkmerk keluaran pasar besar
Yang kalian sebut sejati kehidupan beradab?
Norma kalian memaksa manusia
Melata di ujung kakinya

Untuk menjilat pemegang rantai
Peradaban kalian membuat manusia
Lupa mereka lahir merdeka

-2006-


Just For My Self...


Kemana saja kau selama ini?
Tanpa nurani, kau melayang mirip kunti,
tak lagi sebagai manusia yang membumi.
Ikuti palsunya mimpi tidur siang,
hingga hati buta tak jua tercerahkan.

Kelewat sibuk sama gosip remeh,
dan puas cuma sama omong kosong istilah-
istilah intelektual, sok ilmiah.
Cintamu juga tak mengarah, tak manusiawi.
Kau lebih busuk dari limbah!
Lebih iblis dari setan, parasit!

oh,...aku!


Mendua

-bwt shen-

Mendua, diantara cinta-cinta
yang tersakiti
dan menjamah bayangmu pun
menjadi lebih jadah dari dosa!
Tanganmu menghamba,
sedang ia hanya bertekuk lutut..
bulir-bulir airmata
basahi serpih hati.

April 30, 2k6



Selamat Datang Di Kampus-Kampusan



selamat datang di kampus-kampusan,
institut-institutan yang kini berubah jadi
universitas-universitasan.
Sebuah perubahan-perubahanan
Termasuk tambahan-tambahanan
Fakultas-fakultasan
Yang dibumbui
Pemilihan-pemilihanan
Dekan-dekanan

Ah, ini memang tempat-tempatan
Main-mainan
Mahasiswa-mahasiswaan
Tempat belajar-belajaran
Ilmu-ilmuan
Tempat teriakan-teriakanan
Orang-orangan
Yang gila-gilaan

2006


Wejangan Kartinian



Perempuan jaman sekarang, kata ibuku
Tak tahu terima kasih sama Kartini.
Dulu dia merjuangin pendidikan,
Bukan sibuk bersolek buat lomba kebayaan'
(waktu itu ada kontes kebaya di tv)

Perempuan jaman sekarang, kata ibuku
Tak tahu terima kasih sama Kartini.
Dulu dia merjuangin harkat martabat wanita,
Bukan maksain goyang erotis mancing birahi'
(dia lagi nonton acara gosip tentang inul)

Perempuan jaman sekarang, kata ibuku, lirih.
Tak tahu terima kasih sama Kartini.
Dulu dia nyelipin refleksi religiusitas islam
Yang membela perempuan,
Makanya dia ngutuk abis poligami,
Karena dia juga ngalamin
Langsung, ataupun engga.
Bukannya terbuai sama singkatnya asmara
Dan terseret cinta yang mendua
Dengan iming-iming surga.'
(ngomentarin isu poligami)

Ah..Ibu, kalo gitu,
Kayaknya sekarang Kartini jengah
Gerah sendirian disana di alam barzah ,
Nyari cara buat ngerangsek dari kuburnya!

April21, 2k6


Yang Kumau



Aku ingin hidup!
Aku ingin terbang!
Jika jatuh, aku ingin jatuh dari langit ketujuh
Aku ingin terbang melayang
sebelum mencium tanah dan hancur!
Aku ingin ajari orang-orang tuk bermimpi,
dan menjalani hidup demi mimpi
Aku ingin ajari orang untuk berani
wujudkan angan...
cintai kehidupan.
Aku ingin ajari orang-orang
mempersembahkan kehidupan,
dan bahagia...

Ziarah


Jalan itu memang tak lurus, sahabat
Kadang kita menemukan tikungan tajam tak terduga
kadang ada simpangan-simpangan yang membuat kita bingung,

Atau lupa pada tujuan kita,
Karena kita tertarik untuk membeli rokok
Dan menyeruput segelas kopi
Di kedai seberang jalan.
Hidup tak jauh dari yang demikian,
Dan lebih sering ia menawarkan kembang gula
Warnawarni agar kita sejenak berpaling
Tak mencari lagi harta karun kita.
Padahal ayah ibu selalu berpesan
Bahwa kita berpacu dengan waktu,
Ia yang takkan kembali setelah sekali ia jadi
Masalalu.

Tapi surga di akhirat sana penuh dengan pelanggar
Rambu-rambu jalan dunia pada masanya
Disesaki dengan halhal yang kerap buat kita
Disebut wong edan, Dipenuhi sekumpulan orang yang menggilakan dirinya
Demi harta yang disebut kebenaran dan pengetahuan,
Bukankah itu tempat dari Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad, dan Maryam?

Bukankah Itu pula rumah Adam dan Hawa
Yang telah memakan buah terlarang?
Ah, sobat, bukankah yang benar selalu saja salah?
Dan kita hanyalah pejalan, sekali waktu kita tamasya
Di taman cinta, Dan saat yang lain ziarah ke pemakaman kemanusiaan

No comments: